LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
PENGUKURAN DASAR
DAN KETIDAK PASTIAN PADA
HASIL PENGUKURAN
AGUS SETIAWAN
CAA 115 045
KELMPOK VII

JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2015
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PENGUKURAN DASAR
DAN KETIDAK PASTIAN PADA
HASIL PENGUKURA
Telah
diperiksa dan disetuji oleh Asisisten Praktikum pada
Hari :
Tanggal :
ASISTEN
PRAKTIKUM
Nama
Asisten
NIM
Asisten
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHA…………………………………………………..…..I
DAFTAR ISI…………………………………………….………………...……II
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Dasar
Teori……………………………………………………….1
1.2.
Tujuan
Praktikum………………………………………...………2
II.
BAHAN DAN METODE
2.1.
Waktu
dan tempat………………………………………..………3
2.2.
Bahan
dan Alat…………………………………………...………3
2.3.
Cara
Kerja…………………………………………………….….3
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1.
Hasil
Pengamatan………………………………………………..6
3.2.
Pembahasan………………………………………………..…….8
IV.
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori
Alat ukur adalah
sebuah benda atau alat buatan atau alami yang digunakan untuk mengambil data
kuatitatif dari berbagai benda seperti panjang, suhu, waktu, massa, berat dan
sebagainya. Beberapa macam alat ukur yang ada disekeliling kita yaitu :
amperemeter, mistar plastic, jangka sorong, neraca analitik, timbangan, jam
dinding, stopwatch, busur derajat, volt meter (Anonim.2014).
Nilai sekala
terkecil (NST) adalah suatu nilai yang menyatakan kemampuan alat ukur atau
keterbatasan alat ukur. Artinya harga yang lebih kecil dari NST tidak dapat
dibaca dengan pasti, melainkan dengan melakukan tafsiran dengan cara
interpolasi. karena itu membuat tafsiran adalah tindakan yang sangat subyektif
(Anonim.2015).
Ketidakpastian (uncertainty)
adalah parameter yang menetapkan rentang nilai yang didalamnya diperkirakan
terletak nilai kuantitas yang diukur.Jadi bisa diartikan bahwa hasil pengukuran
kuantitatif tidak tepat bila dilaporkan sebagai satu angka atau nilai tunggal,
misalnya “pH = 3,7”. dari hasil pengukuran tersebut kita tidak yakin bahwa
nilai tersebut benar, namun akan lebih yakin jika nilai tersebut adalah nilai
perkiraan. Jika customer yang mengujikan menghendaki pada nilai benar maka cara
yang terbaik adalah dengan melaporkan rentang nilai yang merupakan batas-batas
perkiraan yang mana nilai benar tersebut berada dalam rentang itu. Nah, dari
maksud inilah didalam menentukan dan menghitung rentang nilai disebut
menentukan nilai ketidakpastian. Pengetahuan mengenai ketidakpastian pengukuran
bertujuan agar personal yang berkompetensi mengenal konsep dasarnya. disamping
itu, dapat mengetahui juga batasan-batasan (range) yang diperlukan dalam
melakukan perhitungan, baik itu oleh laboratorium penguji ataupun laboratorium
kalibrasi.Memang peran ketidakpastian pengukuran sangat penting guna menjaga
mutu hasil uji agar penyajian data terukur betul-betul dapat
dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi bagi laboratorium penguji/kalibrasi yang
telah menggunakan sistem manajemen mutu laboratorium ISO/IEC dan ISO
(Anonim.2013).
1.2
Tujuan Praktikum
a.
Mampu
menggunakan beberapa alat ukur dasar.
b.
Menentukan
ketidakpastian pada hasil pengukuran dan hasil percobaan.
I.
BAHAN DAN METODE
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisika
Dasar dengan materi Pengukuran Daasar dan Ketidakpastian Pada Hasil Pengukuran
dilaksanakan pada hari selasa, 24 November 2015. Pukul 08.30-10.00 WIB di
Labolatorium Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
1.4 Bahan dan Alat
Bahan yang
digunakan pada saat praktikum Fisika Dasar adalah kayu berbentuk balok, dan
pipa. Alat yang digunakan adalah Voltmeter, Amperemeter, Busur derajat, Jangka
sorong, Neraca analitik, Mistar plastik,
1.5 Cara Kerja
1.5.1
Menentukan
Nilai Sekala Terkecil (NST)
a.
Menentukan
nilai sekala jangka sorong, yaitu
=
0,02mm (NST).
NST =
=
0,01 mm.dapat di baca lagi dengan menggunakan micrometer.



b. Menentukan nilai
sekala timbangan, missal 200 gram spido pada timbangan di bagi dengan mili
meternya yaitu 5 mm jadi
=
40 gram(NST).
NST =
=
20 gram



c. Menentukan nilai
sekala neraca analitik memiliki NST = 0,01 gram.
NST =
=
0,005 gram.


1.5.2
Mengukur
Balok dan Tabung atau Pipa dengan Menggunakan Mistar (30 cm) dan Jangka Sorong
a.
Menyiapkan
bahan yang akan di ukur dan alat ukurnya
b.
Mengukur
menggunakan mistar dengan menempelkan mistar pada balok secara lurus atau tegk.
c.
Mengukur
dimulai dari angka 0, tidak dibenarkanmengukur dari ujung mistar.
d.
Mencatat
berapakah panjang, lebar, tinggi benda yang diamati.
e.
Menggunakan
jangka sorong yaitu dengan cara menjepit benda yang akan diamati
f.
Menghitung
berapa sekal nonius dan sekala utamanya dan mengalikan sekala nonius dengan
ketelitian jangka sorong (0,02 mm) dan hasilnya dijumlahkan dengan sekala
utama.
1.5.3
Mengukur
Massa Benda dengan Timbangan dan Neraca Analitik
a.
Menyiapkan
bahan yang akan diamati beserta alat yang akan digunakan.
b.
Memeriksa
terlebih dahulu alat timbangan yang akan di pakai apakah jarum pada timbangan
sudah menunjukan angka 0 atau belum.
c.
Memeriksa
timbangan dan neraca bahwa dapat digunakan dengan normal dan bebas dari
kotoran.
d.
Meletakan
benda yang akan di ukur massanya di atas timbangan atau diatas neraca analitik
yang telah disediakan.
e.
Menghitung
berapa massa yang dihasilkan oleh alat ukur tersebut.
I.
HASIL DAN
PENGAMATAN
3.1 Hasil
Pengamatan
Table.1. Nilai Sekala Terkecil (NST) dari
beberapa alat ukur
No
|
Alat Ukur
|
NST
|
½ NST
|
1
|
Mistar plastic
|
1 mm
|
0,05 mm
|
2
|
Jangka sorong
|
0,02 mm
|
0,01 mm
|
3
|
Neraca analitik
|
0,01 gr
|
0,005 gr
|
4
|
Timbangan
|
40 gr
|
20 gr
|
5
|
Jam dinding
|
1 menit
|
0,5 menit
|
6
|
Stopwatch
|
1 sekon
|
O,5 S
|
7
|
Busur derajad
|
1 drajat
|
0,5 drajad
|
8
|
Amperameter
|
5 A
|
2,5 A
|
9
|
Volt meter
|
0,2 V
|
0,1 V
|
Table.2 a.
pengukuran balok dan tabung/pipa menggunakan mistar
Ulangan
|
Balok
|
Tabung atau
Pipa
|
|||||||
panjang (cm)
|
lebar
(cm)
|
tinggi (cm)
|
volume (
![]() |
dia. (cm)
|
jari-jari (cm)
|
luas (
![]() |
tinggi (cm)
|
volume (c
![]() |
|
1
|
6,2
|
1,8
|
2,6
|
29,016
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
2
|
6,2
|
1,8
|
2,6
|
29,016
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
3
|
6,2
|
1,8
|
2,6
|
29,016
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
4
|
6,3
|
1,8
|
2,6
|
29,484
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
5
|
6,3
|
1,8
|
2,6
|
29,484
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
Rata2(x)
|
6,24
|
1,8
|
2,6
|
29,203
|
2,5
|
1,25
|
4,906
|
7,5
|
36,795
|
STD(
![]() |
0,54
|
0
|
0
|
0,253
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tabel.3.
Pengukuran Benda dengan Timbangan dan Neraca Analitik
Ulangan
|
Massa Benda
(Balok)
|
|
Timbangan
(gram)
|
Neraca
Analitik
|
|
1
|
20 gram
|
12,43 gram
|
2
|
20 gram
|
12,43 gram
|
3
|
20 gram
|
12,43 gram
|
4
|
20 gram
|
12,43 gram
|
5
|
20 gram
|
12,43 gram
|
Rata2 (x)
|
20 gram
|
12,43 gram
|
STD (
![]() |
40 gram
|
0,01 gram
|
|
3.2 Pembahasan
3.2.1 Analitik
kualitatif
Mistar pelastik
memiliki perbedaan dengan Jangka Sorong dalam ketelitiannya atau Nilai Sekala
Terkecilnya yaitu mistar memiliki ketelitian 1mm atau 0,5mm sedangkan jangka
sorong memiliki ketelitian 0,02mmatau 0,01mm. Timbangan juga memiliki perbedaan
dengan Neraca Analitik, timbangan memiliki ketelitian 40 gram atau setengahnya
yaitu 20 gram sedangkan neraca analitik memiliki ketelitian 0,01gram atau
setengahnya yaitu 0,005 gram.
3.2.2
Analisis Kuantitatif
Ø jangka sorong
sekala
utama =…
sekala
nonius =….
Panjangbenda
= SkalaUtama .1 mm + SkalaNonius. 0,1 mm
= SU . 1 mm + SN . 0,1
= SU mm + SN mm
= mm
= SU . 1 mm + SN . 0,1
= SU mm + SN mm
= mm
Ø Menghitung rata-rata =
= (x1+x2…..+x5)/n

= ( 6,2+6,2+6,2+6,3+6,3/n =
6,24 cm
Ø Menghitung STD =
= 


Ø Menghitung jari-jari
R
=
=
=1,25cm


Ø Menghitung luas
L
= r.
=
3,14.1,25.1,25 = 4,906 


Ø Menhitung volume
V
= r.
.t
=3,14. 1,25.1,25.7,5 = 36,795 


IV. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Alat ukur dasar adalah alat ukur
yang dapat di gunakan untuk mdenghitung panjang, lebar, tinggi, jari-jari dan
volume. Didalam penggunakan alat ukur ada beberapa hal yang harus di perhatikan
sebelum memakai yaitu kebersihan (terhindar dari pasir) dan kenormalan alat.
Didalam
pengukuran selalu terdapat ketidakpastian,beberapa hal yang menyebabkan ketidak
pastian tersebut adalah adanya nilai sekala terkecil, adanya
ketidakpastianacak, adanya ketidakpastian, keterbatasan pada pengamat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.
Definisi alat ukur (http://www.rumushitung.com).
Diakses pada tanggal 26 November 2015.
Anonim.2015.
NIlai sekala terkecil pada alat ukur.
(http://www.gardaartikelsains.blogspot.co.id). Diakses pada
tanggal 26 November 2015.
Anonym.2013. ketidakpastian dalam
dalam pengukuran fisika.untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pengukuran.
(www.rumus-fisika.com). (diakses 26 november 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar